Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya

Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya - Banyak orang ketika tidur mendengkur. Volume dan frekuensi dengkuran yang dialami seseorang dapat menunjukan apakah dia memiliki gangguan tidur yang dapat mengancam nyama atau tidak, seperti apnea tidur obstruktif. Gangguan tidur ini dapat berakibat menghentikan pernafsan atau membuat pernafasan menjadi dangkal. Baca artikel kami sebelumnya tentang 7 Tips Ampuh Memutihkan Kulit Ketiak yang Hitam.

Dengkuran yang keras merupakan gejala paling umum dari apnea tidur obstruktif yang diderita oleh banyak orang. Beberapa orang tidak menyadari bahwa meraka tidur dengan mendengkur jarang sekali terbangun oleh suara dengkurannya. Gangguan mendengkur ini dapat terjadi pada pasien yang kekurangan pasokan oksigen yang masuk ke dalam tubuh ketia mereka tidur.

Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya
Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya | Sumber gambar : images.google.com
Alasan Mengapa Anda Sering Tidur Mendengkur

Kejadian mendengkur pada banyak orang dipicu oleh menyempitnya saluran udara, baik ditenggorokan maupun lubang hidung yang mengontrol jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Sebenarnya, suara yang  muncul pada orang mendengkur disebabkan oleh getaran yang dibuat oleh udara karena  "usahanya" untuk dapat masuk  ke dalam tubuh melalui langit-langit mulut, tonsil, uvula, lidah, dan otot-otot yang ada pada tenggorokan. Jika udara yang anda hirup tidak dapat bergerak bebas melalui hodung dan mulut, maka memungkinkan anda untuk mengalami mendengkur saat  tidur.

Mengetahui pola dengkuran

Sangat penting untuk mengetahui pola tidur dan dengkuran anda. Posisi tidur akan mengungkapkan lebih banyak hal, termasuk menjawab pertanyaan mengapa anda bisa mendengkur ketika tidur.
  • Mendengkur di semua posisi tidur : Menunjukkan dengkuran anda lebih parah dan membutuhkan penanganan yang lebih komperehensif.
  • Mendengkur dengan mulut tertutup : Menunjukkan adanya masalah dengan lidah anda.
  • Mendengkur saat tidur telentang : Hal ini dinilai ringan, cukup mengubah kebiasaan tidur dan gaya hidup yang lebih baik.
  • Mendengkur dengan mulut terbuka : Menunjukkan adanya masalah dengan jaringan di tenggorakan anda.

Faktor Yang Mempengaruhi Anda Mendengkur Saat Tidur

1. Usia
Seiring bertambahnya usia yang semakin tidak muda lagi, tenggorokan akan menjadi sempit dan kekencangan otot di tenggorokan akan menurun.

2. Masalah Pada Hidung dan Sinus
Udara yang terhalang masuk akibat permasalahan pada hidung dapat membuat proses pernapasan menjadi lebih sulit sehingga menyebabkan seseorang tidur mendengkur.

3. Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan relaksasi otot yang mendorong anda untuk lebih mudah mendengkur. Hal ini juga berlaku pada pengonsumsian obat-obatan tertentu.

4. Kondisi Tubuh Tertentu
Pria memiliki saluran udara yang sempit dibandingkan dengan wanita, jadi kemungkinannya pria lebih mungkin mendengkur. Tenggorokan yang sempit, langit-langit mulut yang terbelah, kelenjar gondok yang membesar, dan atribut-atribut fisik lainnya juga menjadi faktor mengapa seseorang mendengkur, dan hal ini sifatnya bisa diturunkan.

5. Posisi Tidur
Tidur telentang menyebabkan daging tenggorokan anda menjadi rileks dan terblokirnya saluran udara, sehingga dapat menyebabkan anda tidur mendengkur.

6. Kelebihan berat badan (Obesitas)
Jaringan lemak pada tubuh dan otot yang lemah berkontribusi menyebabkan dengkuran.

Solusi yang Tepat Untuk Mengatasi dan Mencegah Mendengkur Saat Tidur

Ada begitu banyak piranti atau alat-alat di pasaran yang mengklaim bisa mengatasi masalah dengkuran yang anda alami. Sayangnya, banyak diantaranya masih belum terbukti keampuhannya. Sedangkan para ahli lebih menekankan ke ‘teknik-teknik’ tertentu yang telah terbukti keefektifannya, walaupun hasilnya berbeda pada setiap orang, tergantung usaha dan gaya hidupnya.
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mengetahui penyebab mengapa anda tidur mendengkur. Catat pola tidur anda, bisa meminta bantuan anggota keluarga atau menggunakan rekaman visual ketika anda sedang tidur. Hal ini agar bisa diketahui pola dengkuran yang anda alami. Dengan mengetahui pola dengkuran anda, hal tersebut bisa memperjelas penyebab mengapa anda sering mendengkur saat tidur, apa yang membuatnya bertambah parah, dan ini semakin mempermudah penanganan yang akan dilakukan.

    Penanganan mandiri

    Ada banyak hal yang dapat anda lakukan sendiri agar anda bisa berhenti mendengkur. Usaha-usaha yang dapat anda lakukan seperti berikut ini :


    Melakukan Aktifitas Fisik / Olahraga

    Selain bisa menurunkan berat badan, olahraga akan bermanfaat positif bagi bagian tubuh anda seperti lengan, kaki, dan perut, serta juga membantu mengencangkan otot di tenggorokan anda yang pada akhirnya akan mengatasi masalah dengkuran anda.


    Tidur Menyamping


    Hindari tidur telentang, karena hal tersebut akan membuat lidah dan jaringan lunak di mulut semakin menuju ke dalam, serta akan menyumbat aliran udara yang ingin masuk dan pada akhirnya menyebabkan anda tidur dalam keadaan mendengkur.

    Hindari Mengkonsumsi Minuman Beralkohol

    Mengonsumsi alkohol, obat tidur, dan obat penenang bisa mengendurkan otot-otot di tenggorokan dan mengganggu pernapasan. Khusus bagi anda yang memang membutuhkan obat tidur dan penenang, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter anda. Hal ini karena ada beberapa jenis obat tidur atau penenang yang bisa membuat anda mendengkur lebih parah.


    Menerapkan Pola Tidur yang Teratur

    Tetapkan jam tidur anda, serta pastikan anda mendapatkan durasi waktu tidur yang cukup dan kualitas tidur yang baik. Jika tidur anda berkualitas, hal itu bisa meminimalkan risiko anda untuk mendengkur.


    Menghilangkan Kebiasaan Merokok

    Jika anda seorang merokok, peluang anda untuk mendengkur lebih tinggi. Merokok dapat menyebabkan penyempitan saluran udara akibat adanya iritasi selaput di hidung dan tenggorokan. Oleh sebab itu, segeralah berhenti merokok.

    Menghindari Kafein dan Makanan Berat Sebelum Tidur

    Pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman berat dan berkafein dua jam sebelum waktu tidur. Produk susu dan susu kedelai termasuk yang sebaiknya tidak anda konsumsi tepat sebelum tidur.


    Menjaga Udara Kamar Tidur Tetap Lembab

    Jagalah kamar tidur anda dalam keadaan lembab, anda bisa menggunakan humidifier(alat pelembab udara). Udara yang kering bisa mengiritasi selaput di hidung dan tenggorokan, yang akan memperbesar peluang anda untuk tidur dengan mendengkur.


    Menurunkan  Berat Badan


    Menurunnya berat badan walaupun hanya sedikit bisa mengurangi jaringan lemak di bagian belakang tenggorokan dan mengurangi atau bahkan bisa membuat anda berhenti mendengkur. Anda bisa melakukannya dengan program diet ataupun olahraga.


    Tidur Dengan Kepala Lebih Tinggi

    Memposisikan kepala anda lebih tinggi dari badan beberapa inci dapat mempermudah pernapasan anda dan mendorong lidah serta rahang untuk bergerak ke depan. Maka dari itu, gunakanlah bantal ketika tidur. Di pasaran, sudah banyak tersedia bantal khusus yang dapat mencegah anda tidur dalam keadaan mendengkur dan memastikan otot leher anda tidak mengkerut.


    Pastikan Hidung Anda Tidak Tersumbat

    Hidung tersumbat bisa membuat proses penghirupan udara akan lebih sulit sehingga membuat tenggorokan anda mengalami kekosongan akibat tidak adanya udara. Hal ini pada akhirnya membuat anda tidur mendengkur. Untuk mengatasi hidung tersumbat, anda bisa menghirup uap air panas atau minyak kayu putih, minum jeruk nipis hangat, berkumur dengan air garam, dan lain sebagainya.

    Latihan tenggorokan

    Bisa anda terapkan selama 30 menit setiap hari, latihan tenggorokan dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi atau menghentikan dengkuran. Ucapkan suara vokal tertentu seperti (a-i-u-e-o) berulang kali agar dapat memperkuat otot-otot di saluran pernapasan bagian atas. Hal ini akan mengurangi dengkuran anda. Selain itu ada beberapa tips lain yang bisa anda terapkan seperti :

    • Tempatkan ujung lidah anda di belakang gigi depan-atas anda. Kemudian geser lidah anda ke belakang (mundur). Lakukan selama 3 menit sehari.
    • Tutup mulut anda kemudian kerutkan bibir anda. Tahan selama 30 detik.
    • Buka mulut anda dan gerakkan rahang anda ke sebelah kanan. Tahan selama 30 detik kemudian ganti gerakkan rahang ke sebelah kiri.
    • Dengan mulut terbuka, kontraksikan otot di bagian belakang tenggorokan anda berulang kali selama 30 detik. Tip : Lihatlah di cermin untuk mengetahui uvula (“bola menggantung di tenggorokan”) bergerak naik dan turun.
    Demikianlah informasi singkat tentang penyebab tidur mendengkur dan cara mengatasinya. Hubungi dokter lebih lanjut apabila kondisi anda dirasa sudah parah.

    Gejala dan Penyebab Usus Buntu Serta Cara Pengobatan

    Gejala dan Penyebab Usus Buntu Serta Cara Pengobatan - Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Penyakit Usus Buntu atau biasa di sebut dengan appendicitis. Dimulai dari fungsi atau kegunaan organ usus buntu, definisi usus buntu, gejala, usus buntu, penyebab usus buntu, dan cara pengobatan.

    Usus buntu atrau apendix dan anak limpa yang sering dianggap tidak berguna dan bahkan dapat merugikan sebab dapat berpotensi timbulnya peradangan pada usus buntu, namun juga memiliki keutamaan fungsi tersendiri. Sesuai dengan hasil studi yang dilakukan Mount Sinai School od Medicine, justru organ "sampah" inilah yang bekerja sangat keras. Usus buntu merupakan organ p[enyimpan bakteri baik yang dapat membantu proses pencernaan makanan.

    Gejala dan Penyebab Usus Buntu Serta Cara Pengobatan
    Gejala dan Penyebab Usus Buntu Serta Cara Pengobatan | Sumber gambar : images.google.com


    Fungsi Usus Buntu 

    "Sejarah terdahulu pernah mengatakan bahwa ada beberapa bagian organ manusia yang tidak bermanfaat hanya disebabkan ilmu medis yang belum memahami fungsi organ-organ tersebut dengan baik".

    Pada tahun 1985, ahli anatomi Jerman, R. Wiedersheim membuat sebuah jurnal mengenai daftar organ vestigial (tidak beguna). Daftar itu mencakup sekitar 100 organ, termasuk usus buntu dan tulang ekor. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan bahwa semua organ di dalam daftar Wiedersheim sesungguhnya memiliki fungsi-fungsi amat penting. Misalnya, ditemukan bahwa usus buntu atau umbai cacing, yang dikira organ vestigial, ternyata organ limfoid (penghasil zat anti-kuman) yang melawan infeksi-infeksi di dalam tubuh. 

    Definisi Penyakit Usus Buntu 

    Usus buntu atau apendicitis merupakan kondisi dimana terjadinya pembekakan pada apendix dan terisi oleh nanah. Appendix merupakan sebuah kanting yang berbentuk seperti jari yang menonjol dari usus besar bagian bawah, lebih tepatnya sebelah kanan pada perut anda. Sebenarnya apendix ini belum diketahui dengan pasti apa fungsinya namun tidak berarti tidak dapat menyebabkan masalah

    Apendicitis ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada daerah sekitar pusar dan kemudian menjalar ke bawah perut bagian kanan. Apendicitis ini biasanya meningkat pada 12 sampai 18 jam dengan sangat cepat menjadi lebih parah.
    Apendicitis dapat menyerang siapapun, namun paling sering terjadi para orang yang berusia 10 hingga 30 tahun. Pengobatan usus buntu atau apendicitis secara standar dengan melakukan operasi untuk mengeluargan apendix. 

    Penyebab dan Faktor Resiko 

    Penyakit usus buntu dapat terjadi karena :
    • Penyumbatan. Sisa makanan yang mengeras dapat terjebak di dalam lubang pada rongga perut yang mengisi appendix anda.
    • Infeksi. Appendicitis dapat juga dikarenakan olek infeksi virus gastrointestinal, atau mungkin karena jenis pembengkakan lain.
    Pada kedua kasus di atas, bakteri dapat menyerang dengan cepat yang dapat menyebabkan appendix meradang dan terisi oleh nanah. Jika tidak di obati dengan benar atau tidak segera dilakukan operasi, maka appendix dapat pecah.

    Gejala Penyebab Usus Buntu

    Berikut ini merupakan tanda atau gejala usus buntu (appendicitis) meliputi :
    • Rasa nyeri gatal yang dirasakan pada daerah perut dan sering menjalar ke bagian perut bawah sebelah kanan
    • Rasa nyeri yang menjadi sangat tajam dalam beberapa jam
    • Mati rasa atau kebal jika anda menekan perut bagian bawah kanan
    • Rasa nyeri yang parah jika perut bagian kanan bawah ditekan dan kemudian tekanan tersebut dilepas dengan cepat
    • Rasa nyeri yang memburuk saat anda batuk, berjalan, atau membuat gerakan bergetar
    • Muntah
    • Mual
    • Demam ringan
    • Konstipasi
    • Hilangnya nafsu makan
    • Diare
    • Sulit buang angin
    • Bengkak pada daerah perut
    Untuk lokasi rasa sakit sangat bervariasi, hal tersebut disebabkan perbedaan letak apendix pada usia anda. Anak-anak dan wanita hamil tentu saja memiliki rasa nyeri yang berbeda ketika mengidap appendicitis.

    Demikian tadi informasi tentang gejala dan penyebab usus buntu dan cara pengobatan. Semoga dapat memberikan anda banyak informasi dan pengetahuan agar selalu berusaha terhindar dari segala penyakit berbahaya lainnya khususnya penyakit usus buntu.

    Penyakit Maag, Gejala, Penyebab, Cara Pencegahan

    Penyakit Maag, Gejala, Penyebab, Pencegahan - Sakit maag atau gastritis dikenal dengan sebutan tukak lambung, bukan penyakit tunggal. Penyakit maag disebabkan oleh beberapa kondisi yang membuat peradangan pada lambung. Terkadang perasangan lambung tersebut dikarenakan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori yang mengakibatkan luka pada lambung, Namun ada juga penyebab lain yang dapat mengakibatkan maag seperti stres, pola hidup kurang sehat, dan pola makan yang tidak teratur.

    Pandangan medis mengatakan bahwa penyakit maag didefiniskan sebagai kumpulan gejala atau sindrom rasa sakit dan tidak nyaman pada ulu hati, saluran pencernaan bagian atas dan organ disekitarnya. Gejala yang mengikuti maag antara lain seperti mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, bahkan berujung diare dan muntah.

    Penyakit Maag, Gejala, Penyebab, Pencegahan
    Penyakit Maag, Gejala, Penyebab, Pencegahan | Sumber gambar : images.google.com



    Sakit maag dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Berikut ini uraiannya :

    1. Sakit Maag Fungsional
    Merupakan sakit maag yang dalam pemeriksaannya lebih lanjut menggunakan teropong saluran pencernaan bagian atas (endoskopi) tidak didapati kelainan secara anatomis.

    2. Sakit Maag Organik
    Merupakan sakit maag jika diperiksa dengan endoskopi akan ditemukan kelainan secara anatomi. Sebagai contoh adanya luka pada lambung, usus duabelas jari, pholip pada kerongkongan dan lambung, serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

    Penyakit maag mempunyai tahapan seperti tahapan ringan, sedang, kronis, akut, kanker lambung. Jika dibiarkan terus menerus tanpa adanya pengobatan akan mengarah pada kanker lambung. Berikut ini merupakan penjelasan dari tahapan sakit maag :

    1. Maag Ringan
    Tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan maka akan terlihat asam lambung yang berlebih di bagian dinding.

    2. Maag Sedang
    Sakit maag pada tahap ini akan merasakan nyeri, sakit, mual yang menyakitkan.

    3. Maag Kronis
    Sakit maag kronis ini sudah dalam kondisi yang parah intensitasnya dibandingkan dengan maag sedang, pada tahapan ini memungkinkan terjadinya peradangan atau luka pada mukosa lambung.

    4. Maag Akut
    Dimana kondisi lambung sudah parah, memungkinkan adanya borok pada luka lambung, infeksi pada lambung, maupun infeksi mikroorganisme merugikan yaitu  Helycobacter Pylori.

    5. Kanker Lambung
    Tahapan yang amat sangat berbahaya dan harus segera ada penanganan medis secepatnya.


    Gejala Penyakit Maag

    1.Perasaan nyeri seperti terbakar menjadi tanda yang paling umum dari tukak lambung atau maag. Rasa sakit dari ulkus peptikum itu dirasakan mulai dari tulang dada sampai ke pusar. Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit atau beberapa jam bahkan dapat datang dan pergi begitu saja. Serangan ini akan menjadi lebih ganas dan buruk ketika malam hari atau pada saat perut Anda kosong. Anda bisa mencari bantuan dengan makan makanan tertentu atau meminum obat yang bisa mengurangi asam dalam lambung.

    2. Muntah darah dan asam dari perut merupakan tanda mutlak dari ulkus lambung. Jika sampai seperti ini Anda harus segera memeriksakan ke dokter.

    3. Mual dan muntah menjadi tanda maag. Muntah sering terjadi untuk meringankan rasa mual yang dialami penderita tukak lambung.

    4. Lihatlah kotoran Anda. Tinja penderita tukak lambung bisa berwarna hitam atau seperti berdarah. Beritahu ke dokter Anda. Maag yang berdarah dan tidak diobati bisa menyebabkan anemia dan komplikasi lainnya.

    Makanan Penyebab Penyakit Maag

    Berikut ini merupakan beberapa jenis makanan yang bisa memicu sakit maag seperti yang disampaikan oleh ahli Otolaryngology dari New York:

    1. Cokelat
    Kandungan kakao, kafein, dan stimulan lain, seperti theobromine, dapat menyebabkan kadar asam di lambung meningkat. Selain itu, cokelat juga banyak mengandung lemak, sementara lemak juga dapat berpengaruh pada asam lambung.

    2. Minuman Mengandung Soda
    Minuman yang bersoda merupakan salah satu penyebab utama gangguan pada lambung. Pasalnya, minuman jenis ini sifatnya sangat asam, ditambah lagi dengan efek karbonasi yang bisa membuat perut jadi kembung sehingga dapat membuat kondisi jadi makin tidak nyaman.

    3. Makanan yang digoreng
    Anda wajib mengetahui bahwa makanan yang digoreng juga dapat  berpengaruh pada asam lambung karena kandungan lemaknya yang tinggi. Selain itu, hobi makan gorengan juga kerap menimbulkan gangguan heartburn, yaitu rasa nyeri pada ulu hati.

    4. Minuman Mengandung Alkohol
    Konsumsi minuman keras, bir dan wine dapat menimbulkan pengaruh pada naiknya asam lambung. Ada beberapa macam minuman alkohol yang sifatnya memang tidak terlalu asam, tetapi para ahli menyatakan bahwa alkohol dapat melemaskan saluran di bagian bawah esofagus (yang berhubungan dengan area perut), dan ini dapat menyebabkan naiknya kadar asam lambung.

    5. Produk olahan susu yang tinggi lemak
    Makanan dengan tinggi lemak bisa meningkatkan asam lambung. Sementara, produk olahan susu sendiri sebenarnya sudah bersifat asam. Jadi, ada baiknya Anda mulai berhenti mengonsumsi mentega atau susu yang tinggi lemak apabila sering mengalami gangguan lambung. Atau setidaknya, beralihlah ke yang tanpa lemak.

    6. Daging yang berlemak
    Selain kandungan lemaknya yang tinggi, daging sapi, kambing, ataupun domba dapat bertahan lama di dalam perut serta meningkatkan kemungkinan naiknya asam lambung. Oleh karenanya, lebih baik Anda mengurangi konsumsi makanan tersebut hanya seminggu sekali. Beralihlah juga ke pilihan daging yang tanpa lemak.

    7. Kafein
    Kebiasaan minum kopi yang berlebihan setiap harinya dapat berkontribusi terhadap gangguan lambung. Untuk itu, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi kopi, atau beralih ke teh.


    Cara Mengobati Penyakit Maag

    Meski maag tidak dapat sembuh total, karena bisa sewaktu-waktu kambuh kembali, namun maag dapat diatasi. Selain dengan pengobatan menggunakan obat farmasi, penyembuhan sakit maag juga bisa dengan menggunakan tanaman obat. Berikut ini ramuan tradisional untuk mengobati sakit maag:

    1. Kunyit
    Sifat-sifat kunyit yang dapat menyembuhkan luka sudah dilaporkan sejak tahun 1953. Studi kasus untuk sakit perut akibat tukak lambung, setelah 12 minggu pengobatan, 88% pasien yang menerima pil kunyit (3 pil, yang setara dengan 4 g) memperlihatkan perbaikan dan satu kasus tersembuhkan.
    Caranya: diperlukan 2 jari tangan kunyit. Dikupas dan dibersihkan, diparut, dan ditambah air matang. Setelah itu, diperas melalui kain bersih. Hasilnya didiamkan dan diambil airnya. Dalam sehari diminum 2 kali, masing-masing satu ramuan. Meminumnya pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.

    2. Lidah buaya (Aloe vera)
    Aloenin dan Magnesiun laktat dalam daun lidah buaya yang diidentifikasikan dapat menghambat sekresi asam lambung.
    Caranya: Gel segar dari sekitar 1 lembar daun lidah buaya, diminum untuk sekali minum. Dalam sehari perlu meminumnya sebanyak 2 kali. Untuk memperbaiki rasa gel bisa diberi madu secukupnya. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi ramuan ini.

    3. Kemangi hutan / Lampes (Ocimum sanctum)
    Kemangi hutan berupa terna atau perdu bercabang banyak setinggi 0,30 – 1,50 m. Dapat ditemui di seluruh Jawa dari dataran rendah.
    Caranya: sebagai obat tukak lambung dianjurkan untuk mengkonsumsi daun segar kemangi hutan (lampes) sebagai lalap setiap hari.

    5. Kencur (Kaempferia galanga)
    Caranya: 1 jari rimpangnya. Rimpang dicuci bersih dikupas dan dikunyah dengan garam seperlunya. Sesudah halus dikunyah, kencur ditelan, disusul dengan minum air hangat. Ini dilakukan 3 kali dalam sehari.

    6. Cincau (Cylea barbata)
    Caranya: 1 genggam daun cincau (kira-kira 80 gram berat basah). Daun dicuci lalu digiling halus. Lalu diremas dengan air masak seperlunya dan disaring, diberi air kapur sirih seperlunya agar lekas menjadi kental. Setelah menggumpal dimakan dengan air gula atau sirup. Dalam sehari cara ini dilakukan 3 kali, masing-masing dengan gelas ukuran kira-kira 200 cc.

    Beberapa gejala sakit maag hampir mirip dengan penyakit tifus. Penderita tifus akan mengalami sakit perut di sebelah kiri, di mana terdapat usus 12 jari yang mengalami infeksi. Sedangkan pada penderita maag, rasa sakit terasa di perut bagian atas atau ulu hati. Semoga bermanfaat dan jangan lupa membaca artikel kesehatan yang lainnya.

    Gejala Penyakit Diabetes, Penyebab, Cara Pencegahan

    DokterGaul.Net - Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan - Mengenal penyakit diabetes dengan mengetahui terlebih dahulu definisi atau pengertian diabetes, gejala atau tanda-tanda diabetes, penyebab diabetes, dan cara mencegah diabetes.

    Diabetes atau dapat disebut dengan kencing manis atau penyakit gula darah. Salah satu jenis penyakit kronis yang mempunyai tanda awal berupa meningkatnya kadar gula di dalam darah akibat adanya gangguan sistem metabolisme di dalam tubuh. Diabetes ini tidak dapat disembuhkan namun kadar gula darah dapat dikontrol.

    Diabetes terjadi karena kurangnya insulin, insulin merupakan zat yang dihasilkan pankreas untuk mengolah zat gula darah (glukosa) sehingga dapat menjadi energi. Namun makanan yang konsumsi tidak akan menolong, sebab gula di dalam darah tetap tidak dapat diproses menjadi tenaga secara normal, bahkan kadarnya akan terus meningkat. Peristiwa tersebut disebut dengan Hiperglikemia, yaitu penumpukan glukosa yang terjadi di dalam darah.

    Mengenali sejak dini tentang penyakit diabetes merupakan suatu kesempatan bagi anda untuk mengendalikan gula darah bahkan mencegah timbulnya diabetes pada tubuh anda. Untuk mendeteksi pengidap diabetes yang utama yaitu dengan melakukan pemeriksaan gula darah. Kadar gula dengan pemeriksaan setelah berpuasa di atas 126 dan gula darah dengan pemeriksaan sewaktu-waktu di atas 200 disebut diabetes.

    Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan
    Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan | Sumber gambar : images.google.com


    Beberapa gejala klasik yang sudah umum penderita diabetes meliputi sering buang air kecil, sering merasa haus dan lapar, serta badan lemas dan sering ngantuk.

    Gejala Penyakit Diabetes Mellitus

    Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu mudah karena gejala-gejalanya sering disalah artikan sebagai penyakit flu. Selain itu gejala yang timbul terkadang baru muncul setelah penyakit berjalan cukup panjang.

    Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal sebagai berikut:

    1. Sering Buang Air Kecil
    Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Anak jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Mengompol juga bisa menjadi gejala adanya diabetes, terutama jika sebelumnya anak tak pernah mengompol.

    2. Sering Haus dan Banyak Minum
    Karena banyak cairan yang dikeluarkan, anak menjadi gampang haus.

    3. Berat Badan Menurun
    Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan anak normal tetapi berat badannya sulit naik.

    4. Mudah lelah
    Anak tampak kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi.

    Gejala-Gejala Diabetes Tahap Lanjut

    Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja meskipun pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapapun. Diabetes tipe 2 yang merupakan tipe yang paling umum dapat terjadi pada usia berapapun dan sering dapat dicegah.

    1. Berat badan turun dengan cepat
    Buat penderita diabetes, jangan senang dulu jika berat badan Anda turun dengan cepat. Ini bukan diakibatkan karena diet yang sukses, namun lebih disebabkan karena pankreas mulai rusak. Pankreas memiliki tugas memproduksi insulin yang digunakan mengolah glukosa menjadi sumber energi. Karena pankreas pada penderita diabetes gagal mengolah gula menjadi energi, maka terjadilah resistensi insulin. Tubuh kemudian akan mencari sumber energi alternatif dengan membakar cadangan lemak dalam tubuh. Jika cadangan lemak habis, maka sasaran selanjutnya adalah otot. Akibatnya bobot tubuh akan terus menyusut.

    2. Sering Kesemutan
    gejala ini terjadi karena pembuluh darah yang rusak, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun berkurang.

    3. Luka yang sulit sembuh
    Ini adalah efek lain dari kerusakan pembuluh darah dan saraf selain kesemutan. Kerusakan ini mengakibatkan penderita diabetes tidak merasakan sakit jika mengalami luka. Mereka bahkan kadang tidak sadar telah terluka. Gabungan kadar gula darah yang tinggi dan tidak adanya rasa nyeri, maka luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, amputasi merupakan satu-satunya jalan keluar atau solusi untuk menyembuhkannya.

    Gejala Diabetes Pada Wanita

    Sementara itu, sayangnya dari beberapa gejala khusus yang sering dialami wanita namun tidak disadari mereka. Lantas, gejala-gejala apa saja itu biasanya hadir itu? Di bawah ini ada beberapa gejala yang dapat Anda harus waspadai dan segera konsultasi ke dokter, menurut Imam, di antaranya sebagai berikut:
    • Infeksi vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan.
    • Wanita yang mempunyai penyakit diabetes lebih mudah terkena infeksi jamur di daerah organ intim karena daerah tersebut mengalami kelambaban cukup tinggi.
    • Mengalami gangguan fungsi hormonal karena aliran darah tidak lancar.
    • Cenderung mengalami polycystic ovarian syndrome. Keseimbangan hormon terganggu yang akan menganggu sistem reproduksi.
    • Pemicu diabetes juga, biasanya ditemukan pada wanita yang mengalami depresi.
    • Memiliki kadar kolesterol yang tinggi dibanding pria


    Penyebab & Faktor Risiko Diabetes

    Untuk dapat mengetahui tentang diabetes anda harus mengerti bagaimana glukosa diproses tubuh secara normal.

    Bagaimana glukosa bekerja secara normal
    Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa berasal dari dua sumber yang utama, yaitu makanan dan hati. Saat mencerna makanan gula diserap ke dalam aliran darah dengan dibantu oleh insulin (hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat). Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas.

    Dalam proses ini hati atau liver bertindak sebagai gudang penyimpanan dan pusat pengolahan. Contohnya ketika anda tidak makan untuk beberapa waktu, hati akan melepaskan glukosa yang tersimpan untuk menjaga kadar glukosa tetap normal.

    Penyebab Diabetes

    Penyebab diabetes tipe 1
    Pada diabetes tipe 1, sistem imun anda yang normalnya berfungsi untuk melawan bakteri atau virus malah menyerang hormon insulin. Kondisi ini membuat anda kekurangan atau bahkan tidak memiliki insulin. Alih-alih dihantarkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam aliran darah.

    Penyebab prediabetes dan diabetes tipe 2
    Pada kondisi prediabetes – yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 – dan diabetes tipe 2, sel menjadi resisten terhadap hormon insulin. Hal ini menyebabkan pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin. Alih-alih mengalirkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam darah. Penyebab pastinya tidak diketahui meskipun kelebihan lemak dan perilaku pasif merupakan faktor penting.

    Penyebab gestational diabetes
    Saat kehamilan, plasenta memproduksi hormon untuk menopang kehamilan. Hormon ini membuat sel lebih resisten terhadap insulin. Seiring pembesaran plasenta pada tiga bulan kedua dan ketiga, maka hormon tersebut semakin banyak dihasilkan.

    Normalnya pankreas akan merespon dengan menghasilkan lebih banyak insulin. Tetapi terkadang pankreas justru tidak mampu meresponnya. Ini membuat glukosa banyak menumpuk di darah dan tidak terserap ke dalam sel.

    Faktor risiko terkena diabetes

    Faktor risiko diabetes didasarkan pada tipe diabetes.

    Faktor risiko diabetes tipe 1

    Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, faktor keturunan mungkin mempengaruhi. Faktor lain yang memungkinkan yaitu terkena penyakit yang disebabkan virus.

    Faktor risiko diabetes tipe 2

    • Lemak.
    Semakin banyak lemak pada jaringan tubuh anda, semakin tinggi pula resistensinya terhadap insulin.

    • Perilaku pasif.
    Perilaku pasif akan membuat lemak dalam tubuh tidak terbakar. Aktifitas fisik akan membantu mengontrolnya dan semakin banyak penggunaan glukosa untuk energi maka semakin sensitif sel anda terhadap glukosa.

    • Faktor keturunan.
    Resiko diabetes yang bersumber dari sejarah keluarga, jika keluarga dekat anda pernah mengidap diabetes, waspadalah jika diabetes juga dapat terjadi kepada anda.

    • Usia.
    Risiko akan meningkat seiring dengan usia dimana aktifitas fisik cenderung menurun.

    • Gestational diabetes.
    Jika anda memiliki gestational diabetes ketika hamil, maka risiko mengalami prediabetes dan diabetes tipe 2 akan meningkat kemudian. Jika bayi yang anda lahirkan memiliki berat lebih dari 4 kilogram maka anda juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

    • Polycystic ovary syndrome.
    Ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, tumbuh rambut yang terlalu banyak dan obesitas.

    Kondisi lain yang terkait diabetes antara lain:
    • Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
    • Kolesterol tinggi


    Pencegahan Penyakit Diabetes

    Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.
    • Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak
    • Sering melakukan aktifitas fisik seperti dengan berolahraga
    • Menjaga berat badan agar selalu ideal
    Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan
    Pencegahan Diabetes | Sumber gambar : images.google.com

    Itulah tadi informasi menarik tentang Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes

    Gejala, Penyebab dan Pencegahan Obesitas

    DokterGaul.Net - Gejala, Penyebab dan Pencegahan Obesitas - Mengenal obesitas dimualai dari definisi, gejala, penyebab, faktor resiko, dan cara pencegahan. Obesitas atau biasa orang menyebutnya sebagai kelebihan berat badan secara medis diartikan sebagai kelebihan lemak yang ada di dalam tubuh. Seseorang yang obesitas akan meningkatkan resiko penyakit lain misalnya diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Para dokter biasanya menggunakan BMI (Body mass index) yang didasarkan pada berat badan serta tinggi badan dalam penentuan apakah anda mengalami obesitas atau tidak.

    Obesitas yang berlebihan yang mendekati angka parah disebut dengan obesitas morbid. Kondisi di mana seseorang mempunyai BMI di atas 40 bahkan lebih. Jika anda di dalam kategori morbit, maka anda akan mengalami gangguan jantung yang serius.

    Gejala, Penyebab dan Pencegahan Obesitas
    Gejala, Penyebab, Pencegahan Obesitas | Sumber gambar : images.google.com



    Untuk dapat menentukan berapa nilai BMI anda, silahkan anda menggunakan kalkulator BMI kemudian bandingkan hasilnya dengan data pada tabel di bawah ini :

    BMIStatus berat badan
    Dibawah 18,5Kurang
    18,5 – 24,9Normal
    25,5 – 29,5Kelebihan
    30,0 dan lebih tinggiObesitas

    Gejala Obesitas

    Gejala-gejala yang biasa dialami oleh seseorang yang mengalami obesitas antara lain :
    • Kebiasaan tidur dengan mendengkur
    • Susah tidur
    • Nyeri pada punggung atau sendi
    • Berhenti nafas pada saat tidur secara tiba-tiba
    • Selalu merasakan panas
    • Berkeringat secara berlebihan
    • Sulit bernafas
    • Depresi
    • Sering merasakan ngantuk dan lelah
    • Ruam atau infeksi pada lipatan kulit
    Penyebab Obesitas

    Adanya pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas akan terjadi jika tubuh menerima lebih banyak atau kelebihan kalori dari pada membakar kalori. Kalori tersebut kemudian akan menumpuk dan menjadi lemak.

    Obesitas merupakan hasil kombinasi antara faktor-faktor berikut ini :
    • Tidak melakukan aktifitas fisik sehingga pembakaran lemak akan menjadi sedikit
    • Memakan makanan dengan tinggi kalori terutama makanan cepat saji
    • Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini dapat memicu terjadinya obesitas
    • Kurangnya tidur
    • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants, antipsychotic, steroids dan beta blockers
    • Mengalami masalah medis lain.
    Faktor Resiko Obesitas

    Gaya hidup
    Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

    Salah satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup, atau istilah kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Tapi, jangan langsung panik saat mengingat jumlah makanan yang Anda makan tadi malam. Sebab hal ini tak terjadi dalam waktu singkat, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama.

    Faktor Genetik
    Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik, yaitu sebanyak 25-35 %. Jadi, jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak. “Tapi faktor genetik juga berhubungan dengan masalah gaya hidup yang kurang sehat,” kata dr. Inge. Sebab jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki masalah obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga akan memengaruhi Anda.

    Faktor Lain
    Beberapa hal lain yang turut berperan dalam obesitas adalah konsumsi obat-obatan tertentu –seperti obat depresi– dan faktor usia. Saat usia Anda bertambah, maka kinerja sistem metabolisme Anda akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan. Hasilnya? Tubuh Anda akan membesar.

    Cara, Tips Mencegah Obesitas

    Jika pada jaman dulu obesitas ini banyak menyerang pria dewasa dengan usia lanjut, kini obesitas sudah banyak dialami oleh para remaja bahkan anak-anak dan balita.

    Untuk tindakan pencegahan, anda dapat melakukan hal berikut :
    • Sering melakukan aktifitas fisik dengan berolahraga secara teratur
    • Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan sehat
    • Menjaga berat badan anda dengan cara yang sehat
    • Konsisten dengan kebiasaan gaya hidup sehat anda sehari-hari
    Ada rumus yang telah dikemukakan oleh Dr. Aman selaku ketua bidang ilmiah IDIAI yang juga ahli dalam masalah obesitas menyatakan bahwa cara menghindari obesitas dengan "Rumus 5210" . Berikut ini penjelasnnya :

    5 kali (minimal) makan buah dan sayur setiap hariUsahakan buah dan sayur selalu ada, meski buah yang harganya murah.
    2 jam duduk sudah terlalu lamaDi luar waktu sekolah, anak tak boleh duduk lebih dari dua jam. Waktu menonton televisi, bermain game, dan sebagainya harus dipangkas. Kebanyakan duduk membuat metabolisme tubuh terganggu dan tidak ada pembakaran kalori sehingga memicu obesitas.
    1 jam aktivitas fisik setiap hariSelain aktivitas fisik satu jam per hari, usahakan melakukan olahraga terstruktur selama 20 menit minimal tiga kali dalam sepekan. Aktivitas fisik bisa berupa jalan, naik tangga, dan sebagainya. Kebiasaan turun dari mobil, masuk kelas, serta dijemput langsung masuk mobil lagi harus dibuang. Olahraga yang bisa dipilih seperti jalan, lari, bersepeda, dan berenang.
    0 gram gulaSesedikit mungkin mengkonsumsi minuman manis. Saat ini kebanyakan anak minum minuman yang serba manis, seperti teh dan jus. Semua itu harus dikurangi dan diganti dengan banyak minum air putih.
    Itulah tadi informasi tentang Gejala, penyebab, dan pencegahan obesitas. Semoga dapat memberikan banyak manfaat bagi anda untuk menghindari dan mencegah obesitas yang dampaknya sangat tinggi untuk memicu penyakit lain.

    Kanker Usus Besar (Kolon), Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

    Gejala dan Penyebab Kanker Usus Besar (Kolon) - Usus besar adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi sebagai tempat menampung limbah makanan yang masuk ke sistem pencernaan. Sementara bagian ujung dari usus besar yang berada dekat anus disebut rektum.
    Kanker usus besar adalah kanker yang menyerang usus besar yang letaknya berada di bagian bawah sistem pencernaan. Kanker rectal adalah kanker yang terdapat pada beberapa inchi di bagian akhir usus besar. Banyak kasus kanker usus besar dimulai dengan ukuran kecil, benjolan sel jinak yang disebut adenomatous polyps. Polip ini biasanya menyebabkan kanker usus besar.



    Kanker Usus Besar (Kolon), Gejala, Penyebab, dan Pencegahan
    Kanker Usus Besar
    Kanker usus besar dan rektum (juga disebut sebagai kanker kolorektal) dapat menyerang dan merusak jaringan sekitar usus dan organ lain. Sel-sel kanker juga dapat melepaskan diri dan tersebar ke bagian lain dari tubuh (seperti hati dan paru-paru) membentuk tumor baru.

    Gejala Kanker Usus Besar (kolon)

    Kanker usus besar memiliki gejala antara lain:
    • Perubahan pada kondisi usus, antara lain diare atau konstipasi atau perubahan rutinitas buang air besar yang tidak seperti biasanya
    • Pendarahan pada dubur atau terdapat darah pada feses
    • Ketidaknyamanan pada area perut, seperti kejang, kembung atau nyeri
    • Perasaan tidak tuntas ketika buang air besar
    • Lemah
    • Hilang berat badan
    • Anemia
    • Bentuk kotoran (feses) yang panjang dan kecil mirip pensil

    Faktor risiko

    Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker usus besar antara lain:
    • Berusia tua
    • Sejarah keluarga dengan kanker usus besar atau polip pada usus besar
    • Gaya hidup yang pasif
    • Diabetes
    • Merokok
    • Mengkonsumsi alkohol
    • Obesitas
    • Terapi radiasi untuk kanker
    • Makan makanan rendah serat dan tinggi lemak
    • Memiliki catatan pribadi dengan kanker usus atau polip
    • Memiliki radang pada saluran pencernaan
    • Sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, seperti familial adenomatous polyposis dan hereditary nonpolyposis colorectal cancer, yang juga dikenal dengan Lynch syndrome.
    •  

    Penyebab Kanker Usus Besar (kolon)

    Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker usus besar. Tetapi dokter meyakini bahwa kanker usus besar terjadi ketika sel normal di dalam usus besar berubah. Sel normal tumbuh dan membelah untuk menjaga tubuh berfungsi secara normal. Tapi terkadang pertumbuhan ini menjadi tidak normal – sel terus membelah bahkan ketika tubuh tidak membutuhkan sel baru.

    Di usus besar dan rectum, pertumbuhan yang berlebihan ini dapat menyebabkan sel pra kanker terbentuk di saluran pencernaan.
    Mutasi gen bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus

    Mutasi gen bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus dapat diturunkan dalam keluarga, tetapi ini hanya merupakan sebagian kecil penyebab kanker usus besar. Beberapa sindrom kanker usus antara lain:

    Familial adenomatous polyposis (FAP)
    FAP adalah penyakit langka penyebab ribuan polip di saluran usus besar dan rectum. Orang yang memiliki FAP dan tidak terawat memperbesar risiko kanker usus besar sebelum usia 40.

    Hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC)
    HNPCC yang juga disebut Lynch syndrome meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker lain.Orang dengan HNPCC cenderung terkena kanker usus besar sebelum usia 50 tahun

    Pertumbuhan sel pra kanker di usus besar

    Kanker usus besar paling sering dimulai berupa gumpalan polip di dalam saluran usus besar. Polip dapat berbentuk seperti jamur. Polip juga dapat tidak menonjol atau tersembunyi di dinding usus besar. Polip jenis ini lebih sulit untuk di deteksi. Pengangkatan kedua jenis polip tadi sebelum mereka menjadi kanker dapat mencegah terjadinya kanker usus besar

    Cara Pencegahan

    Kanker usus besar dapat dicegah dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi lemak berlebihan ke amakanan yang mengandung serat tinggi. Sumber utama lemak seperti daging, telur, produk susu, saus salad, dan minyak yang digunakan dalam masakan harus dikurangi. Sebagai penyeimbangnya, buah-buahan, sayuran, dan roti gandum utuh dan sereal yang mengandung serat harus dikonsumsi. Perlu diketahui bahwa serat yang tinggi di dalam makanan menyebabkan pembentukan kotoran besar yang dapat menyingkirkan karsinogen.

    Pengobatan:
    Operasi adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker usus besar. Selama operasi, tumor, sebagian kecil dari usus yang sehat di sekitarnya, dan kelenjar getah bening yang berdekatan akan dipotong. Dokter bedah kemudian menghubungkan bagian usus yang sehat. Pada pasien dengan kanker dubur, rektum secara permanen akan dipotong.
    Demikian tadi informasi bermanfaat bagi anda tentang gejala dan penyebab kanker usus besar (kolon) beserta pencegahannya. Semoga dapat memberi anda banyak manfaat selalu berusaha menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan resiko kanker usus besar.

    Penyebab, Gejala Anemia, Faktor Resiko dan Pencegahan

    Penyebab, Gejala Anemia, Faktor Resiko dan Pencegahan - Anemia atau kurang darah merupakan kondisi di mana jumlah sel darah merah atau biasa di sebut dengan hemoglobin dalam sel darah merah berada/bernilai di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang bertugas dalam membawa oksigen dari paru-paru menuju ke seluruh bagian tubuh. 

    Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akafn terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan adanya rasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan berubahnya warna pucat di bagian tubuh misalnya lidah dan kelopak mata.

    Penyebab umum dari anemia antara lain gangangguan sunsum tulang, pendarahan usus, genetik, pendarahan, kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam folat.

    Penyebab Anemia, Gejala Anemia, Faktor ResikoAnemia, Cara Pencegahan Anemia
    Penyebab, Gejala Anemia, Faktor Resiko dan Pencegahan | Sumber gambar : images.google.com



    Gejala Anemia (Kurang Darah)

    Di bawah ini merupakan beberapa tanda atau gejala yang terjadi jika Anda mengalami anemia, seperti dilansir Boldsky.

    1. Kelopak Mata Pucat

    Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.



    2. Sering Kelelahan


    Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.



    3. Sering Mual


    Bagi anda yang menderita anemia terkadang mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.



    4. Sakit kepala


    Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

    5. Ujung Jari Pucat

    Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

    6. Sesak napas

    Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

    7. Denyut Jantung Tidak Teratur

    Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

    8. Wajah Pucat

    Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.

    9. Rambut rontok

    Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

    10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

    Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

    Penyebab Anemia, Gejala Anemia, Faktor ResikoAnemia, Cara Pencegahan Anemia
    Penyebab, Gejala Anemia, Faktor Resiko dan Pencegahan | Sumber gambar : images.google.com

    Penyebab & Faktor Risiko

    Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:
    • Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
    • Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.
    • Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.
    Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang memberikannya warna merah.

    Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.


    Penyebab Anemia (Kurang Darah)

    Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah, kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:

    Iron deficiency anemia
    Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

    Vitamin deficiency anemia

    Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.

    Anemia of chronic disease

    Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.



    Aplastic anemia
    Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.

    Anemias associated with bone marrow disease
    Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

    Hemolytic anemias
    Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.

    Sickle cell anemia
    Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

    Anemia lain
    Anemia pada jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang dapat disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.


    Faktor risiko terkena anemia

    Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:

    • Rendahnya asupan gizi pada makanan
    • Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil
    • Menstruasi
    • Kehamilan
    • Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati
    • Faktor keturunan
    Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

    Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

    Pencegahan Penyakit Anemia

    Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung:


    1. Zat besi

    Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.


    2. Folat

    Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.


    3. Vitamin B-12

    Untuk mendapatkan vitamin B12 ini, anda dapat mengkonsumsi daging dan susu.


    4. Vitamin C
    Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.

    Makanan yang mengandung zat besi penting bagi anda yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita datang bulan dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.