Gejala dan Penyebab Usus Buntu Serta Cara Pengobatan - Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Penyakit Usus Buntu atau biasa di sebut dengan appendicitis. Dimulai dari fungsi atau kegunaan organ usus buntu, definisi usus buntu, gejala, usus buntu, penyebab usus buntu, dan cara pengobatan.
Usus buntu atrau apendix dan anak limpa yang sering dianggap tidak berguna dan bahkan dapat merugikan sebab dapat berpotensi timbulnya peradangan pada usus buntu, namun juga memiliki keutamaan fungsi tersendiri. Sesuai dengan hasil studi yang dilakukan Mount Sinai School od Medicine, justru organ "sampah" inilah yang bekerja sangat keras. Usus buntu merupakan organ p[enyimpan bakteri baik yang dapat membantu proses pencernaan makanan.
Gejala dan Penyebab Usus Buntu Serta Cara Pengobatan | Sumber gambar : images.google.com |
Pada tahun 1985, ahli anatomi Jerman, R. Wiedersheim membuat sebuah jurnal mengenai daftar organ vestigial (tidak beguna). Daftar itu mencakup sekitar 100 organ, termasuk usus buntu dan tulang ekor. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan bahwa semua organ di dalam daftar Wiedersheim sesungguhnya memiliki fungsi-fungsi amat penting. Misalnya, ditemukan bahwa usus buntu atau umbai cacing, yang dikira organ vestigial, ternyata organ limfoid (penghasil zat anti-kuman) yang melawan infeksi-infeksi di dalam tubuh.
Definisi Penyakit Usus Buntu
Usus buntu atau apendicitis merupakan kondisi dimana terjadinya pembekakan pada apendix dan terisi oleh nanah. Appendix merupakan sebuah kanting yang berbentuk seperti jari yang menonjol dari usus besar bagian bawah, lebih tepatnya sebelah kanan pada perut anda. Sebenarnya apendix ini belum diketahui dengan pasti apa fungsinya namun tidak berarti tidak dapat menyebabkan masalah
Apendicitis ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada daerah sekitar pusar dan kemudian menjalar ke bawah perut bagian kanan. Apendicitis ini biasanya meningkat pada 12 sampai 18 jam dengan sangat cepat menjadi lebih parah.
Apendicitis dapat menyerang siapapun, namun paling sering terjadi para orang yang berusia 10 hingga 30 tahun. Pengobatan usus buntu atau apendicitis secara standar dengan melakukan operasi untuk mengeluargan apendix.
Penyebab dan Faktor Resiko
Penyakit usus buntu dapat terjadi karena :
- Penyumbatan. Sisa makanan yang mengeras dapat terjebak di dalam lubang pada rongga perut yang mengisi appendix anda.
- Infeksi. Appendicitis dapat juga dikarenakan olek infeksi virus gastrointestinal, atau mungkin karena jenis pembengkakan lain.
Pada kedua kasus di atas, bakteri dapat menyerang dengan cepat yang dapat menyebabkan appendix meradang dan terisi oleh nanah. Jika tidak di obati dengan benar atau tidak segera dilakukan operasi, maka appendix dapat pecah.
Gejala Penyebab Usus Buntu
Berikut ini merupakan tanda atau gejala usus buntu (appendicitis) meliputi :
- Rasa nyeri gatal yang dirasakan pada daerah perut dan sering menjalar ke bagian perut bawah sebelah kanan
- Rasa nyeri yang menjadi sangat tajam dalam beberapa jam
- Mati rasa atau kebal jika anda menekan perut bagian bawah kanan
- Rasa nyeri yang parah jika perut bagian kanan bawah ditekan dan kemudian tekanan tersebut dilepas dengan cepat
- Rasa nyeri yang memburuk saat anda batuk, berjalan, atau membuat gerakan bergetar
- Muntah
- Mual
- Demam ringan
- Konstipasi
- Hilangnya nafsu makan
- Diare
- Sulit buang angin
- Bengkak pada daerah perut
Untuk lokasi rasa sakit sangat bervariasi, hal tersebut disebabkan perbedaan letak apendix pada usia anda. Anak-anak dan wanita hamil tentu saja memiliki rasa nyeri yang berbeda ketika mengidap appendicitis.
Demikian tadi informasi tentang gejala dan penyebab usus buntu dan cara pengobatan. Semoga dapat memberikan anda banyak informasi dan pengetahuan agar selalu berusaha terhindar dari segala penyakit berbahaya lainnya khususnya penyakit usus buntu.