DokterGaul.Net - Gejala, Penyebab dan Pencegahan Obesitas - Mengenal obesitas dimualai dari definisi, gejala, penyebab, faktor resiko, dan cara pencegahan. Obesitas atau biasa orang menyebutnya sebagai kelebihan berat badan secara medis diartikan sebagai kelebihan lemak yang ada di dalam tubuh. Seseorang yang obesitas akan meningkatkan resiko penyakit lain misalnya diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Para dokter biasanya menggunakan BMI (Body mass index) yang didasarkan pada berat badan serta tinggi badan dalam penentuan apakah anda mengalami obesitas atau tidak.
Obesitas yang berlebihan yang mendekati angka parah disebut dengan obesitas morbid. Kondisi di mana seseorang mempunyai BMI di atas 40 bahkan lebih. Jika anda di dalam kategori morbit, maka anda akan mengalami gangguan jantung yang serius.
Gejala, Penyebab, Pencegahan Obesitas | Sumber gambar : images.google.com |
Untuk dapat menentukan berapa nilai BMI anda, silahkan anda menggunakan kalkulator BMI kemudian bandingkan hasilnya dengan data pada tabel di bawah ini :
BMI | Status berat badan |
Dibawah 18,5 | Kurang |
18,5 – 24,9 | Normal |
25,5 – 29,5 | Kelebihan |
30,0 dan lebih tinggi | Obesitas |
Gejala Obesitas
Gejala-gejala yang biasa dialami oleh seseorang yang mengalami obesitas antara lain :
- Kebiasaan tidur dengan mendengkur
- Susah tidur
- Nyeri pada punggung atau sendi
- Berhenti nafas pada saat tidur secara tiba-tiba
- Selalu merasakan panas
- Berkeringat secara berlebihan
- Sulit bernafas
- Depresi
- Sering merasakan ngantuk dan lelah
- Ruam atau infeksi pada lipatan kulit
Penyebab Obesitas
Adanya pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas akan terjadi jika tubuh menerima lebih banyak atau kelebihan kalori dari pada membakar kalori. Kalori tersebut kemudian akan menumpuk dan menjadi lemak.
Obesitas merupakan hasil kombinasi antara faktor-faktor berikut ini :
- Tidak melakukan aktifitas fisik sehingga pembakaran lemak akan menjadi sedikit
- Memakan makanan dengan tinggi kalori terutama makanan cepat saji
- Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini dapat memicu terjadinya obesitas
- Kurangnya tidur
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants, antipsychotic, steroids dan beta blockers
- Mengalami masalah medis lain.
Faktor Resiko Obesitas
Gaya hidup
Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Salah satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup, atau istilah kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Tapi, jangan langsung panik saat mengingat jumlah makanan yang Anda makan tadi malam. Sebab hal ini tak terjadi dalam waktu singkat, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Faktor Genetik
Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik, yaitu sebanyak 25-35 %. Jadi, jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak. “Tapi faktor genetik juga berhubungan dengan masalah gaya hidup yang kurang sehat,” kata dr. Inge. Sebab jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki masalah obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga akan memengaruhi Anda.
Faktor Lain
Beberapa hal lain yang turut berperan dalam obesitas adalah konsumsi obat-obatan tertentu –seperti obat depresi– dan faktor usia. Saat usia Anda bertambah, maka kinerja sistem metabolisme Anda akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan. Hasilnya? Tubuh Anda akan membesar.
Cara, Tips Mencegah Obesitas
Jika pada jaman dulu obesitas ini banyak menyerang pria dewasa dengan usia lanjut, kini obesitas sudah banyak dialami oleh para remaja bahkan anak-anak dan balita.
Untuk tindakan pencegahan, anda dapat melakukan hal berikut :
- Sering melakukan aktifitas fisik dengan berolahraga secara teratur
- Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan sehat
- Menjaga berat badan anda dengan cara yang sehat
- Konsisten dengan kebiasaan gaya hidup sehat anda sehari-hari
Ada rumus yang telah dikemukakan oleh Dr. Aman selaku ketua bidang ilmiah IDIAI yang juga ahli dalam masalah obesitas menyatakan bahwa cara menghindari obesitas dengan "Rumus 5210" . Berikut ini penjelasnnya :
5 kali (minimal) makan buah dan sayur setiap hariUsahakan buah dan sayur selalu ada, meski buah yang harganya murah.Itulah tadi informasi tentang Gejala, penyebab, dan pencegahan obesitas. Semoga dapat memberikan banyak manfaat bagi anda untuk menghindari dan mencegah obesitas yang dampaknya sangat tinggi untuk memicu penyakit lain.
2 jam duduk sudah terlalu lamaDi luar waktu sekolah, anak tak boleh duduk lebih dari dua jam. Waktu menonton televisi, bermain game, dan sebagainya harus dipangkas. Kebanyakan duduk membuat metabolisme tubuh terganggu dan tidak ada pembakaran kalori sehingga memicu obesitas.
1 jam aktivitas fisik setiap hariSelain aktivitas fisik satu jam per hari, usahakan melakukan olahraga terstruktur selama 20 menit minimal tiga kali dalam sepekan. Aktivitas fisik bisa berupa jalan, naik tangga, dan sebagainya. Kebiasaan turun dari mobil, masuk kelas, serta dijemput langsung masuk mobil lagi harus dibuang. Olahraga yang bisa dipilih seperti jalan, lari, bersepeda, dan berenang.
0 gram gulaSesedikit mungkin mengkonsumsi minuman manis. Saat ini kebanyakan anak minum minuman yang serba manis, seperti teh dan jus. Semua itu harus dikurangi dan diganti dengan banyak minum air putih.